Kamis, 23 Juni 2011

DETIKA TERAKHIR - ALVIA


“Usap air matamu …
“dekap erat tubuhku …
“tatap aku …
“sesuka hatimu …

Detik demi detik air mata sivia mulai menetes dengan cepat. Detik ini juga ia telah kehilangan sosok seorang yang telah ia cintai selama bertahun-tahun. Tidak disangka secepat itu meninggalkan sivia. Ya, Sivia Azizah itulah nama gadis itu yang ditinggalkan oleh pacarnya atau tepatnya tunangan. Tunangan sivia bernama Alvin Jonathan. Alvin telah meninggalkan dunia dan tidak akan pernah kembali ke dunia ini. Dan Alvin telah meninggalkan seorang gadis cantik , anggun yang setiap hari hanya bisa menangis, menangis dan menangis. Itulah yang ia lakukan sehari-hari. Karna ia tidak bisa menerima semua kenyataan ini.

FLASHBACK ON

“siv..” sapa Alvin.
“iya, kenapa?”
“2 hari lagi aku akan pergi ke Australia karna ada tugas yang harus aku datangi” kata Alvin pelan. Sivia menoleh kea rah Alvin. Air mata sivia mulai menetes.
“disana aku Cuma 3 hari kok. Nanti aku minta kamu jemput aku dibandara ya” kata Alvin menyemangati sivia dan menghapus air matanya. Sivia menggaguk pelan.
“kamu disini jaga baik-baik, jangan lupa makan , walaupun aku hanya sebentar ninggalin kamu” sivia mengangguk lagi.
“yaudah aku pulang ya, besok aku jemput kamu. Bye .. night” kata Alvin mengecup kening sivia. Sivia memeluk tubuh Alvin dengan sangat erat.
“night too” Alvin pun keluar dari rumah sivia , dan bergegas menuju rumahnya.


Keesokan harinya sivia dijemput oleh pangeannya. Ya, Alvin Jonathan seseorang yang sangat berarti dalam hidup sivia. Mereka pun berangkat bersama . Sesampainya ditempat, mereka pun berpisah karena ada keperluan masing-masing . sivia pun bertemu dengan sahabatnya yang bernama ify.

“fy” panggil sivia pelan tapi pasti terdengar oleh ify. Ify pun menoleh ke arah sivia.
“kenapa vi?”
“lusa , Alvin bakalan ninggalin gue”
“brp hari?”
“3 hari , tapi perasaan gue bilang akan terjadi sesuatu”
“udahlah vi, tepiskan perasaan mu itu. Aku yakin ngelakuin ini untuk kamu. Jadi kamu harus percaya kalo tidak terjadi sesuatu. Oke?” kata ify memegang pipi sivia yang chubby itu. Sivia pun meneteskan air matanya . sesaat kemudian sivia mengangguk kecil. Batinnya berkata apa yang dibilang ify benar, ia harus percaya apa yang akan terjadi pada Alvin. Alvin hanya sementara meninggalkan sivia tidak untuk selamanya. Sivia pun menitikkan air matanya perlahan-lahan.
“vi, jangan nangis terus ya” kata ify yang kali ini memeluk sivia. Sivia menangis dipundak ify. Ternyata ada 2 orang yang melihat sivia menangis. Ya, mereka adalah Alvin dan Rio. Alvin seakan-akan bertanya pada dirinya sendiri.
Ada apa dengan Sivia? Kenapa dia menangis? Apakah aku ada salah? Apa yang terjadi pada Putrinya? Dalam hati Alvin dipenuhi dengan tanda Tanya. Rio pun menanyakan hal yang sama kepada Alvin.
“vin, putri lo kenapa nangis di pundak cewek gue?” Tanya rio. Alvin membisu. Sedetik kemudian ia menyaut pertanyaan rio.
“entahlah” jawab Alvin singkat. Rio pun tidak menanyakan sesuatu kepada Alvin lagi. Rio hanya memilih untuk diam. Selepas itu Alvin pergi meninggalkan rio yang masih berdiri.

Alvin pun meng-sms sivia di dalam mobil kesayangannya.

To: My Lovely Angel

Kamu udah selesai ? ada jam kuliah lagi?

Di klik tombol send pada layar hapenya itu. Tidak menunggu lama, sms pun masuk. Segeranya dibuka kotak masuk itu.

From: My Lovely Angel

Sudah kok, kamu dimana?

To: My Lovely Angel

Aku didalam mobil , kesini sekarang ya..
Love you ..

From: My Lovely Angel

Love you too…

Didalam mobil , Alvin menunggu sivia sambil mendengar lagu kesukaanya. Tidak lama kemudian, seorang gadis cantik masuk ke dalam mobilnya. Ya, gadis itu Sivia. Sivia pun langsung duduk di jok depan tepatnya disamping Alvin. Alvin pun langsung menjalankan mobilnya menuju ke tempat favorite mereka. Ya, tempat favorite mereka adalah Bukit Cahaya. Dimana awal mereka bertemu, berkenalan, berpacaran hingga sampai saat ini. Di bukit cahaya itu banyak kenangan mereka. Maka dari itu mereka member nama Bukit Cahaya. Karena mereka dipertemukan bagaikan Cahaya yang ada dari dalam hati mereka tepatnya Cinta ! mereka pun akhirnya sampai. Alvin segera merangkul sivia.

“vi..” sapa Alvin pelan. Sivia pun menoleh dan tersenyum.
“aku bakalan kangen banget sama kamu” kata Alvin sambil memeluk sivia.
“aku juga vin. Kamu cepet balik ya” kata sivia membalas pelukan Alvin. Alvin mengangguk lalu mengecup kening sivia. Mereka pun menghabiskan waktu di bukit cahaya itu.


Keesokan harinya sivia bangun pagi-pagi. Ya, sekarang adalah keberangkatan Alvin meninggalkan Indonesia. Walaupun hanya 3 hari, tapi bagi sivia itu sangat lama. Dalam 3 hari kedepan disisinya tidak ada lagi yang menjemput atau mengantar dia pergi ke kampus, memeluk dia, mencium keningnya dan tidak bisa melihat senyum manis Alvin. Sivia pun bersiap-siap dan bergegas menjemput Alvin dirumahnya. Tak berapa lama mereka pun sampai di bandara , dengan Alvin disisinya yang sedang merangkul pinggangnya.

NB: Ceritanya sivia udah jempu Alvin.

Jam keberangkatan Alvin sekitar 30 menit lagi. Alvin pun berpamitan kepada orang tuanya, sahabatnya dan tentunya orang yang sangat ia cintai. Sivia! Alvin berpelukan dengan sahabat-sahabatnya.
“sob, gue berangkat dulu ya, jaga baik-baik , jagain cewe gue. Oke” kata Alvin.
“oke sob. Kita bakalan kangen banget sama lo. Huaaaa” kata cakka lebay.
“alah lebay lo cak ! Cuma beberapa hari jugaan”kata Alvin menoyor kepala cakka. Cakka hanya cengengesan. Alvin pun berjalan menuju ke arah sivia yang terlihat sudah menangis. Lalu Alvin langsung menarik tubuh sivia ke pelukannya. Alvin mengelus rambut sivia dan mengecup kening sivia sangat lama. Karna ia tahu, ia bakalan kangen banget sama tunangannya. Sivia hanya bisa terus menangis di pelukan Alvin.

“aku gak mau kehilangan kamu vin, aku sayang kamu”kata sivia terisak.
“ssttt.. jangan bilang kayak gitu. Aku disana Cuma 3 hari siviaku. Aku juga sayang banget sama kamu. Love you today, love you tomorrow, love you always , and love you forever”kata Alvin tersenyum.
“aku berangkat ya. Jaga diri kamu. Aku mau 2 hari lagi kamu yang paling pertama yang aku temui di bandara ini. Janji?”kata Alvin lagi. Sivia mengangguk.
“aku kedalam ya, pesawatku boarding 25 menit lagi. Aku cinta kamu. Love you forever”kaya Alvin menghapus air mata sivia. Sivia menjawab dengan nada yang masih terisak.
“love you too and I miss you so much boy !”jawab sivia. Sebelum Alvin masuk kedalam. Alvin mengecup bibir sivia yang sangat lembut. Mata sivia terpejam merasakan kehangatan bibir lembut Alvin dan pelukan Alvin. Semua orang melihat mereka. Menyaksikan cinta abadi mereka. Sivia pun melepas ciumannya, tetapi tubuh sivia dan Alvin belum terlepas dari pelukan.

“aku sangat gak mau kehilangan kamu”kata sivia pelan.
“aku juga vi”balas Alvin sambil melepas pelukan mereka.
“listen to me dear, I’ll promise, I’ll be back soon as I can”kata Alvin berbisik. Dan mengucapkan salam perpisahan. Air mata sivia tidak bisa ditahan lagi. Alvin pun telah menghilang dari kerumunan orang-orang. Dengan sangat reflex sivia berteriak kencang memanggil nama Alvin, berharap Alvin bisa mendengarnya dan kembali lagi kepadanya. Sivia pun akhirnya tertunduk dengan sangat lemas. Sahabat-sahabatnya dan keluarga Alvin menenangkan sivia. Lalu mengantarkan sivia pulang kerumahnya. Pesawat Alvin telah boarding sekitar 5 menit yang lalu. Sesampai dirumah , sivia langsung masuk ke kamarnya dan mengambil foto dirinya bersama Alvin. Lalu ia dekapkan ke tubuhnya hingga ia tertidur lelap.


Besoknya ia terbangun dari tidurnya dan mendapati sahabat-sahabatnya yang sudah dengan iar mata dan memakai baju yang serba berwarna hitam. Sivia bingung. Ada apa ini? Mengapa semua sahabatnya pada menangis? Sivia bertanya-tanya dalam hati. Sivia pun bertanya kepada sahabatnya.
“kalian kenapa?” Tanya sivia.
“kamu harus tabah ya vi, kamu harus kuat”kata ify memeluk tubuh sivia. Sivia hanya diam. Sivia bingung.
“kalian kenapa sih? Sumpah ! aku gak ngerti sama sekali”kata sivia.
“Alvin vi… Alvin”kata ify pelan dan menundukkan kepalanya.
“Alvin kenapa fy? Alvin kenapa?”kata sivia kaget.
“Alvin kecelakaam pesawat vi”kata rio.
“nggak mungkin! Kalian semua pasti bercanda kan?”kata sivia tertawa. Tapi dalam hati sivia menangis.
“bener vi. Kita nggak bohong. Ntar jam 1 siang jenazah Alvin datang dan kita kesini mau jemput kamu”kata cakka yang kali ini membuka suara.
“bilang kalo kalian semua itu bohong !”kata sivia menangis sambil menggoyangkan badan sahabat-sahabatnya itu dan tertunduk lemas.
“Alvin nggak mungkin tinggalin gue, Alvin udah janji sama gue”kata sivia menangis. Ify memeluk sivia dan mencoba menenangkannya.
“kamu yang sabar ya vi. Ini semua udah tuhan yang ngatur”kata ify pelan. Sivia terus menangis dipelukan ify, ia belum percaya yang dibilang oleh sahabatnya itu.
“Alvin nggaj mungkin ninggalin gue”kata sivia teriak sambil menangis. Semua sahabatnya sontak menenangkan sivia.
“sabar ya vi, sabar”kata sahabatnya. Sivia masih menangis. Ify pun membawa sivia ke kamarnya dan bersiap menuju ke rumah Alvin. Tak lama kemudian sivia sudah siap dengan memakai pakaian serba hitam dan masih dengan berlinangan air mata. Mereka pun segera menuju ke rumah Alvin. Di dalam perjalanan sivia hanya bisa melamun, diam dan menangis. Tidak menghabiskan waktu lama , mereka telah sampai dirumah Alvin . sivia pun berlari memasuki rumah Alvin.
“Alvin bangun vin, jangan tinggalin aku”kata sivia menggoyangkan tubuh Alvin yang telah terbujur kaku.
“kamu udah janji sama aku , bakal terus bersama”kata sivia lagi menangis.
“vin ayo bangun! Aku sayang kamu”. “kamu nggak mau lihat aku nangis kan? Ayo bangun vin dan hapus air mata aku”kata sivia terisak.
“kamu ingat vin? Kita bakalan nikah kan vin ! kamu ingin kita selalu bersama sampai kakek nenek dan mempunya cucu yang banyak. Alvin plisss bangun”kata sivia teriak cukup pelan. Semua kata-kata telah sivia keluarkan. Apakah ini mimpi? Tidak ia tidak mimpi , ini nyata. Alvin telah meninggalkan sivia untuk selamanya. Sivia menangis dan tertunduk lemas disamping peti jenzah Alvin. Mulai sekarang hari-harinya tidak ada Alvin lagi disisinya.
“ayo vin bangun”kata sivia mulai melemas.
“aku sayang kamu, cinta kamu selamanya”tangis sivia.
“ALVIIIIINNNNN !!!!!!!!”teriak sivia sangat keras. Orang yang disekitar sivia menengok ke arahnya . sivia masih menangis menatap kepergian tunangannya. Dalam hatinya ia berharap ini tidak nyata atau hanya mimpi, tapi itu semua musthail atau khayalan bagi sivia. Tiba-tiba ce tasya kaka tertua dari Alvin datang memeluknya.
“sabar ya vi, ini udah cobaan dari tuhan. Kamu harus bisa menerimanya walaupun itu sulit bagi kita semua”kata ce tasya merangkul tubuh sivia dan menaruh kepala sivia dipundaknya. Air mata sivia masih berlinang. Dia berpikir kalo hari ini , hari tersial bagi dirinya. Karna apa? Karna ia telah kehilangan tunangannya yang sangat-sangat ia cintai. Tepat sudah jam 2 siang jenazah Alvin disemayamkan. Dengan terkahir kalinya , sivia mencium kening , pipi , dan bibir pucat Alvin . lalu Alvin dikuburkan dan tak kan pernah kembali selamanya.

-FLASHBACK OFF-

Setahun kemudian.

Tepat setahun Alvin meninggalkan sivia. Dan tidak lupa sivia berziarah ke makam Alvin. Sivia pun menaburkn bunga di atas makam Alvin. Dan lagi-lagi sivia menangis. Bukan hari ini saja  ia menangis , tetapi setiap hari ia menangis sejak ditinggalkan oleh Alvin. Sivia pun berdoa untuk Alvin.
“vin.. kamu ingat aku kan? Aku sivia tunangan kamu. Sampai saat ini aku masih tunangan kamu kan? Belum ada kata putus dari kita dan sampai kapan pun aku tetap jadi cewek kamu atau lebih tepatnya tunangan. Lihat vin aku masih memakai cicin pertunangan kita, aku bakal setia vin sampai kapan pun. I always love you forever”kata sivia tersedu.
“kamu bakalan menjadi cowok yang terakhir dihidupku setalah papa aku”.
“vin.. aku udah menjadi pemain biolah yang terkenal dan ntar malam aku mengadakan konser terbesar hanya untuk kamu. Lihat vin, aku berhasil meraih cita-citaku”kata sivia tersenyum tetapi masih ada air mata yang berlinang di pipinya.
“aku balik ya vin, jaga diri kamu disana. Tunggu aku. Love you and I miss you so much”kata sivia menaburkan bunga di atas makam Alvin. Tanpa diketahui oleh sivia. Terlihat banyangan Alvin tersenyum senang melihat sivia. Tak disangka sivia setia dengannya, walaupun ia tidak bisa berasa disamping sivia selamanya. Dalam hati Alvin “love you too and I miss you so much my princess. Aku akan menunggumu”kata Alvin dalam hati.

Malamnya. Sivia mengadakan konser terbesar dengan memainkan biolanya dan menyanyi.
“malam semua”kata sivia tersenyum.
“mala mini , saya berdiri dipanggung yang megah ini akan membawakan lagu untuk tunangan saya yang sudah tenang di alam sana. For you Alvin Jonathan Sindhunata” kata sivia tersenyum kembali.
Sivia pun menggesekan biolanya dengan sangat lembut dan ia memejamkan matanya mengikuti irama music. Dan sivia pun bernyanyi..

*menatap indahnya senyuman diwajahmu
  Membuatku terdian dan terpaku
  Mengerti akan hadirnya cinta terindah
  Saat kau peluk mesra tubuhku

  Banyak kata yang tak mampu ku ucapkan
  Kepada dirimu…

  Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
  Disetiap langkah yang mengiriku
  Kau tercipta untukku sepanjang hidupku

  Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
  Disetiap langkah yang meyakiniku
  Kau tercipta untukku…

  Meski waktu akan mampu memanggil seluruh ragaku
  Ku ingin kau tahu, ku selalu milikmu
  Yang mencintaimu sepanjang hidupku…

Tak terasa air mata sivia keluar dan membasahi pipinya. Semua orang yang menyaksikan konser sivia bertepuk tangan dan memberikan pujian kepada sivia. Dari tempatnya, sivia melihat bayangan Alvin yang tersenyum kepadanya dan sivia pun membalas senyumanya. Dalam hati sivia “I Love You , with all my heart and you are being part of my life. Forever”.

--THE END—

Tidak ada komentar:

Posting Komentar